Pages

Rabu, 08 Mei 2013

GUNADARMA 2nd - TESCA SMARTEST CAMPUS 2013


Tentang Tesca
Di era globalisasi sekarang ini, Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) atau sering disebut Information and Communication Techology (ICT) telah merambah ke semua aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan TIK dapat mengubah cara dan proses belajar mengajar, sistem pengelolaan pendidikan, pelayanan kepada stakeholder, termasuk kebiasaan semua civitas akademika. Pemanfaatan TIK pada akhirnya dapat menghasilkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi dalam bidang akademik dan administratif. Selain itu perguruan tinggi juga akan mampu terus bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Saat ini jumlah perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 3.079 perguruan tinggi. Jumlah tersebut terdiri dari 82 perguruan tinggi negeri dan 2.991 perguruan tinggi swasta. Salah satu tantangan global dalam dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana perguruan tinggi di Indonesia dapat memanfaatkan TIK untuk menunjang berbagai kegiatan pendidikannya. Berapa persen perguruan tinggi di Indonesia yang telah memiliki fasilitas TIK dalam kegiatan pendidikannya? Secara keseluruhan memang belum terpetakan secara baik. Diperkirakan hanya sekitar 20% saja perguruan tinggi yang telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pendidikannya.
Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan TIK di perguruan tinggi di Indonesia perlu dimunculkan instrumen pemicu dan pemacu agar perkembangan TIK di seluruh kampus dapat terus ditingkatkan. Program TeSCA yang sudah digulirkan sejak tahun 2008, kini juga lebih diarahkan untuk mendorong terjadinya percepatan dan peningkatan pemanfaatan TIK di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan sejak tahun 2011, program ini diarahkan untuk membuat pemeringkatan bagi perguruan tinggi yang memanfaatkan TIK dalam praktek belajar mengajar dan administrasi pendidikan di perguruan tinggi. Tahun 2012 ini, program TeSCA lebih dipertajam arahnya pada upaya untuk melakukan perhitungan indeks dan pemeringkatan sekaligus pemetaan perguruan tinggi berdasarkan tingkat implementasi TIK dalam kegiatan pendidikannya. Program ini diharapkan dapat menjadi pemicu dan pemacu perguruan tinggi untuk melakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pendidikan di kampusnya.
TeSCA merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom Indonesia. Pada program TeSCA 2012, PT Tempo Inti Media Tbk (Tempo Media Group) bergabung sebagai penyelenggara program dan media partner. Program ini juga didukung beberapa lembaga antara lain Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemdikbud), Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom), dan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas).


Info TeSCa 2013

TeSCA merupakan pengukuran indeks, pemeringkatan dan sekaligus pemetaan perguruan tinggi yang melaksanakan atau memanfaatkan TIK dalam kegiatan pendidikan di lingkungan kampus. TeSCA dimulai sejak tahun 2008 dan sampai 2010 konsep TeSCA berupa pemberian penghargaan (awarding) bagi perguruan tinggi terbaik dalam pelaksanaan TIK di kampusnya. Sejak 2011 dan sekarang TeSCA 2012, program ini lebih diarahkan pada pemeringkatan perguruan tinggi yang telah melakukan TIK.
Metode Pengukuran TIK
Metode perhitungan indeks TIK dan pemeringkatan perguruan tinggi pada TeSCA 2012 berdasarkan metode ZEN Smart Campus yang tersusun atas 10 domain, antara lain:
1.    Suprastruktur Kampus
2.    Infrastruktur Teknologi
3.    Profil Pemangku Kepentingan
4.    Ragam Pemanfaatan Aplikasi
5.    Strategi Pendidikan Nasional
6.    Dampak dan Manfaat Penerapan Teknologi
7.    Komunitas Eksternal
8.    Riset (Penelitian & Pengembangan)
9.    e-Green (TIK Ramah Lingkungan)
10.  Inovasi (Pendidikan)
Setiap domain terdiri dari beberapa parameter dan masing-masing domain memiliki bobot yang berbeda. Semua parameter dari 10 domain di atas dituangkan dalam bentuk kuesioner online.
Perguruan tinggi yang akan berpartisipasi pada program ini harus mengisi kuesioner sendiri (self assessment) berdasarkan data-data dari TIK yang dimilikinya. Merujuk pada isian kuesioner tersebut, nantinya akan dihitung nilai skor dari perguruan tinggi tersebut.
Hasil dari TeSCA 2012 & Manfaat Bagi Perguruan Tinggi yang Berpartisipasi
TeSCA 2012 akan menghasilkan beberapa hal, antara lain
1.    Setiap perguruan tinggi yang berpartisipasi pada TeSCA 2012 akan mendapatkan laporan nilai indeks pelaksanaan TIK yang akan dirinci berdasarkan nilai indeks per domain dan per parameter. Laporan nilai ini akan dibandingkan dengan nilai Indeks pada TeSCA 2011.
Selain itu nilai indeks perguruan tinggi akan dibandingkan dengan rata-rata skor dari perguruan tinggi berdasarkan status perguruan tinggi (swasta vs negeri), jenis perguruan tinggi (universitas, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan akademi), wilayah berdasarkan MP3EI (Jawa, Sumatera, Bali & Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Papua & Maluku) dan Jumlah Mahasiswa (skala kecil, sedang, dan besar).
Dengan menerima laporan ini, setiap perguruan tinggi akan melihat domain apa yang masih berada di bawah rata-rata dan sudah di atas rata-rata. Nilai rapor ini akan menjadi bahan evaluasi bagi perguruan tinggi untuk melakukan perbaikan.
2.    Dari nilai indeks TIK di masing-masing perguruan tinggi yang berpartisipasi, selanjutnya akan dibuat pemeringkatan yang terbagi dalam 3 kategori, yaitu TeSCA 100, TeSCA 500, dan TeSCA 1000.
Seluruh perguruan tinggi yang berpartisipasi akan mendapat penghargaan. Perguruan tinggi yang masuk dalam pemeringkatan 100 besar berhak menggunakan logo TeSCA 100 pada setiap promosi kampus atau publikasi profil kampus di media nasional. Demikian juga dengan logo TeSCA 500 dan TeSCA 1000.
3.    Dengan partisipasi aktif dari perguruan tinggi akan dapat dilakukan pemetaan pemanfaatan TIK untuk perguruan tinggi di Indonesia. Seluruh data dan fakta yang dimunculkan dalam TeSCA 2012, diharapkan akan 3. menjadi rujukan bagi Dikti, Kemdikbud dalam melakukan pemetaan pelaksanaan TIK di perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu juga menjadi rujukan publik yang terkait dengan perguruan tinggi tersebut.
4.  Seluruh data dan fakta TeSCA 2012, juga informasi dan data program TeSCA tahun-tahun sebelumnya dapat diakses melalui website www.tescaindonesia.org.

Berikut 20 Besar TeSCA Smartest Campus 2013 : 




Sabtu, 04 Mei 2013

Gaya Kepemimpinan Yang Ideal



Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi , memberi contoh, serta member motivasi kepada orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Kepemimpinan merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi, tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.
Kepemimpinan juga dapat merupakan sesuatu yang dapat dipelajari sehingga dapat dilaksanakan spontan dan otomatis sepanjang waktu. Para pemimpin atau manager misalnya dapat segera membuat beberapa keputusan penting mengenai sebuah masalah, sementara orang lain masih dalam tahap menganalisis masalah.

Saat ini banyak orang bertanya-tanya bagaimana caranya para pemimpin atau manager bisa mengetahui caranya mengambil keputusan terbaik, walaupun dalam kondisi yang terdesak?

Proses pengambilan keputusan biasanya di dasari oleh pengalaman dari pemimpin atau manager dalam kondisi yang berbeda-beda dan juga sangat dipengaruhi oleh kepribadian dari masing-masing pemimpin atau manager tersebut bahkan juga di pengaruhi dari pengalaman kegagalan yang pernah dialaminya.

Banyak pemimpin atau manager sukses yang memang memiliki naluri jiwa kepemimpinan yang baik dan profesional sehingga mereka akan kuat dalam menghadapi semua tekanan dalam pengambilan keputusan yang penting. Dan tidak menutup kemungkinan pemimpin atau manager yang baik menggunakan firasat mereka dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

 

Menurut pendapat saya gaya kepemimpinan yang baik untuk seorang pemimpin atau manager adalah seorang pemimpin yang bertipe Demokratis.

Karena pemimpin yang bertipe Demokratis menggambarkan kepemimpinanya sebagai indikator, dan hubungan seorang manager dengan bawahan nya bukan sebagai majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai saudara tua diantara teman sekerjanya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi bawahannya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, serta mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. Tipe kepemipinan iuni menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam organisasi.

Dan dalam melaksanakan tugasnya pempimpin atau manager yang demokratis mau menerima bahkan mengharapka pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-kritik yang dapat membangun dari para bawahan yang ditrimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakannya berikutnya. Selain itu pemimpin yang demokratis selalu berusaha menampilkan suasana rasa kekeluargaan dan persatuan, senantiasa berusaha membangun semangat bawahannya dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya.



Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin atau manager sehingga bisa dikatakan sebagai pemimpin yang baik, antara lain :

1.Pemimpin atau manager dapat membuat orang lain nyaman untuk berterus terang sehingga tidak ada rasa takut dari bawahan untuk menyerukan pendapat.

2.Pemimpin harus sebagai pengambil keputusan yang ahli dan komunikator yang baik.

3.Pemimpin yang baik harus dapat memahami kemampuan serta kelemahan dari kolega mereka serta memberikan masukan dengan benar.

4.Harus dapat memberikan dan melaksanakan contoh yang pemimpin berikan dan berperilaku positif.

5.Pemimpin juga harus dapat mengukur dan menghargai kinerja bawahannya.

6.Pemimpin yang baik juga harus mengatasi masalah tanpa menunda-nunda masalah tersebut.

7.Dan harus dapat menjadi guru yang baik bagi bawahannya.


Sekian . . . . . . . . . . . . 

 

Perilaku Produsen


Perilaku Produsen



Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
·     Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·   Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).

Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. 

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusahaPengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.

Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.

c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. 

Persaingan globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.

Produksi Optimal

Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.

Least Cost Combination 

Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)

Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL C atau
PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
·                     Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
·                     Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:

Sumber Terkait:
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/perilaku-produsen
http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.pt
http://azenismail.wordpress.com/2011/04/10/perilaku-produsen/

Perilaku Konsumen


Perilaku Konsumen



Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Proses pengambilan keputusan pembelian Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1. Pengenalan masalah (problem recognition) Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan. 


Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :

1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.


Penelitian dalam penagambilan keputusan meliputi lima tahap :

1) Penetapan masalah

2) Pencarian informasi

3) Evaluasi terhadap pilihan

4) Pemilihan

5) Hasil dari pilihan


Langkah-langkah ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :

1) Need Aurosal

2) Proses informasi konsumen

3) Evaluasi Merek

4) Pembelian

5) Evaluasi sesudah pembelian


Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :

• - Barang dengan harga tinggi

• - Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis

• - Barang yang kompleks seperti komputer

• - Barang special seperti peralatan olah raga, perabot


Referensi :

http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/11/perilaku-konsumen/

http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.pptkn

http://azenismail.wordpress.com/2011/04/11/perilaku-konsumen/


Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Supply and Demand dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar dan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang di minta konsumen dan yang di tawarkan oleh produsen.

A. Permintaan


a. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Permintaan
a. Permintaan (Demand) 

Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Faktor-faktor Penentuan Permintaan 
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)



Persamaan  :
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F) 

b. Hukum Permintaan (the low of demand) 
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : Hubungan antara barang yang diminta dengan harga b arang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.

c. Daftar Permintaan 
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang ada pada berbagai tingkat harga.


d. Kurva Permintaan 

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan anta ra harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

e. Teori Permintaan 

Dapat dinyatakan : “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harg anya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

Gerakan sepanjang dan perubahan kurva permintaan 
a. Gerakan sepanjang “dan perubahan kurva permintaan
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.

Pergeseran kurva permintaan 


Kurva permintaan akan bergerak kekanan atau kekiri apabila terdapat perubahan – perubahan terhadap permintaan yang diti mbulkan oleh faktor- faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.





B. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Penawaran a. Penawaran (Supply) 
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.


a. Faktor Penentuan – penentuan Penawaran :

1.       Harga
2.       Harga Barang Lain
3.       Biaya Faktor Produksi
4.       Teknologi
5.       Tujuan Perusahaan
6.       Ekspetasi (ramalan)

Secara Sistematis :
Qs = F (Px, Py, Fp, T1 .........)
Persamaan Penawaran : QS = a + bp


b. Hukum Penawaran
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”

c. Daftar Penawaran 
Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.

d. Kurva Penawaran 
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan dianta ra harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. - Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas. - Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas - Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

e.Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.

Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran 
Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran.