Pages

Senin, 21 Oktober 2013

Faktor Penunjang Penulisan Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar


Faktor Penunjang Penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar meliputi :

1. Ragam Bahasa
2. Ejaan
3. Diksi
4. Kalimat
5. Alinea dan Pengembangannya
6. Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah
7. Kerangka Karangan
8. Kutipan dan Catatan Kaki
9. Abstrak dan Daftar Pustaka


Tujuan Penulisan : Mampu menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan dan tulisan sebagai pengungkapan penulisan ilmiah.



Ragam bahasa dalam penulisan di sesuaikan dengan sang penulis nya masing-masing, dimana ragam bahasa disesuaikan dengan daerah nya masing-masing.

Ejaan dalam penulisan bahasa indonesia merupakan hal yang harus di perhatikan dikarenakan penulisan harus sesuai dengan ejaan yang di sempurnakan (EYD), dengan menggunakan ejaan yang baku maka menjadi sebuah tulisan yang baik dan benar.

Alinea atau Paragraf dalam penulisan bahasa indonesia harus memperhatikan beberapa aspek dimana dalam penulisan harus dikemukakan dengan jelas baik inti dan ide pokok dan mendukung kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam mendukung penulisan.

Kutipan merupakan sebuah gagasan yang diambil dari sebuah penulisan , baik dari kamus, ensikopedi, maupun artikel. sedangkan Catatan Kaki merupakan keterangan yang dicantumkan dalam penulisan pada bagiah bawah tulisan halaman buku.


Dengan beberapa faktor diatas dapat disimpulkan bahwa untuk penulisan bahasa indonesia dengan baik dan benar dapat dikuasai jika kita bisa memahami dan mengaplikasikan faktor-faktor diatas dengan baik.

Rangkuman Artikel Majalah


NEGERI TIGA BUDAYA

Salah satu Negara Uni Eropa yang sekarang Latvia, tetapi berbahasa Rusia. Dimana terkenal sebagai pusat perhiasan batu amber, dan batuan dari laut baltik.
Dan salah satu kota nya yang bernama Riga. Kota ini memang bukan tujuan wisata terkenal, setidaknya bagi warga asis. Tapi, tidak terkenal bukan berarti tidak indah. kota ditepi sungai daugava ini merupakan kota yang cukup penting. Karena memiliki pelabuhan perdagangan yang sangat aktif dan ramai, bahkan sejak abad pertengahan.
Latvia merupakan Negara pecahan Uni Soviet sebelum akhirnya bebas menjadi Negara sendiri. Ibu kotanya Riga, menjadi kota dengan perindustrian yang cukup maju, terutama karena pelabuhannya menjadi tempat penting bagi lalu lintas barang antar Negara-negara baltik dan eropa.
Di sepanjang jalan kawasan kota tua, banyak gedung dengan arsitektur art nouvaeu. Ditandai dengan bentuk-bentuk yang terinspirasi satu bunga atau tanaman, berupa motif-motif meliuk atau bersulur pada tiang atau dekorasi bangunan.
Gereja-gereja tua terdapat setelah memasuki wilayah kota tua dengan dapat berjalan bebas kita dapat menikmati keindahan gedung dan gereja-gereja tua.salah satu yang jadi perhatian adalah gereja st.james. ini adalah gereja katholik satu-satunya yang dibiarkan berdiri ditengah kota riga.
Tak lupa oleh-oleh yang bisa di dapatkan di kota ini adalah batu amber, pada musim panas bisa ditemukan pasar di sepanjang jalanan kota tua. Bukan hanya batu amber masih ada seperti kayu apelm, kayu ash dan kayu cedar, untuk batu amber itu sendiri merupakan batu yang berwarna merah oranye yang diambil dari laut baltik.biasanya di ikat dengan perak menjadi liontin atau beberapa batu amber kecil dirangkai menjadi gelang.
Kenapa Latvia dikatakan sebagai negeri tiga budaya, karna dari ibukota nya yang bernama riga menggamabarkan keindahan Negara itu sendiri yang terdapat wajah-wajah di dinding kota nya, gereja-gereja tua dan cinderama mata yang berupa batu amber.


Kesimpulan dan Saran Laporan Bahasa Indonesia

Kesimpulan

            Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Daftar pustaka merupakan sebuah halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Jadi, apabila menulis suatu karya tulis kemudian kita mengutip kata-kata dari sumber lain maka diwajibkan untuk menggunakan tanda kutip (“) ketika mengawali dan mengakhiri kalimat yang digunakan. Karena, apabila tidak disertai dengan tanda kutip (“) maka tidak ada perbedaan dengan apa yang kita tulis & apa yang kita cantumkan. Padahal yang kita cantumkan itu merupakan pernyataan dari orang lain (seorang tokoh).
Begitu pula dengan daftar pustaka, wajib dicantumkan sumber-sumber mana saja yang digunakan dalam pembuatan karya tulis yang telah dibuat. Tujuannya jelas agar orang yang membaca bisa mengetahui sumber dari mana saja yang kita gunakan dalam pembuatan karya tulis.
Apabila ada keterangan khusus yang harus dijelaskan dalam karya tulis, maka diwajibkan pula menggunakan catatan kaki, agar keterangan yang dicantumkan dapat dipahami dengan jelas.
Dari ketiga buku yang dianalis, ketiga buku tersebut sudah memenuhi tata cara penulisan kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki yang baik. Akan tetapi ada sedikit kesalahan penempatan titik pada buku Sosiologi Suatu Pengantar.

          
Saran


            Diharapkan dalam setiap karya tulis, tata cara penulisan karya tulisnya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Misalnya, apabila mengutip diawali dengan tanda kutip (“) , kemudian dicantumkannya daftar pustaka yang sesuai dengan aturannya agar sumbernya dapat diketahui dengan jelas oleh pembaca. Karena apabila ada kesalahan dalam penulisan maka artinya pun akan berbeda.